IMPLEMENTASI MANAJEMEN EMOSI PADA ORANG TUA DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DOI:
https://doi.org/10.21154/ibriez.v6i2.176Keywords:
anak berkebutuhan khusus, manajemen, emosi, manajemen emosi, orang tuaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dalam manajemen emosi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Subjek penelitiannya adalah orang tua dengan anak berkebutuhan khusus di SD Immersion, SD Inklusi di Ponorogo. Terdapat lima indikator dalam manajemen emosi yaitu self awareness (kesadaran diri), managing emotion (pengaturan emosi), motivating oneself (motivasi untuk diri sendiri), emphaty (empati) dan social skill (keterampilan emosi). Ada dua sikap yang bertentangan dalam memanajemen emosi orang tua, yaitu ada orang tua yang menyadari dan melihatnya sebagai takdir, dan ada juga orang tua yang tidak menerima kenyataan. Dengan dua sikap yang berlawanan ini, orang tua dapat mengoptimalkan kemampuan anak-anaknya jika mampu menerima kekurangan anaknya. Sementara orang tua yang tidak dapat menerima situasi anaknya dapat membuat orang tua memiliki perasaan rendah diri, merasa hancur dan depresi atas situasi yang dialami anaknya. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan field research, dengan teknik pengumpulan data menggunakan interview. Dari hasil analisa, didapatkan hasil bahwa orang tua yang dalam penelitian ini adalah ibu, menggunakan kesadaran diri, keterampilan emosi, motivasi diri sendiri dan empati dalam memanajemen emosi mereka dan dalam pengaturan emosi kurang maksimal dilakukan sehingga masih belum dapat menahan emosi saat mengasuh dan mendidik anak berkebutuhan khusus mereka.
Downloads
References
Aydin Aydan & Yamac Ali. “The Relations between the Acceptance and Childrearing Attitudes of Parents of Children with Mental Disabilitie.” Eurasian Journal of Educational Research, No. 54 (2014).
Desiningrum, Dinie Ratri. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosain, 2016.
Ekman, Paul. Emotions Revealed: Recognizing Faces and Feelings to Improve Communication and Emotional Life. English: Henry Holt and Co, 2003.
Empati, Jurnal, Sarah Nur Rachmawati, dan Achmad Mujab Masykur. “Pengalaman Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome.” Empati: Jurnal Karya Ilmiah S1 Undip 5, No. 4 (2016): 822–30.
Kisworowati. “Strategi Coping Ibu dalam Menjalani Peran sebagai Orang Tua Tunggal.” Surakarta, 2010.
Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1985.
Koentjoro, Andayani. Psikologi Keluarga: Peran Ayah Menuju Coparenting. Surabaya: Citra Medika, 2004.
Novita, Eryanti. “Perbedaan Penerimaan Diri Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Di SLB-E PTP Medan.” Jurnal Diversita 3, No. 1 (2017): 55. https://doi.org/10.31289/diversita.v3i1.1180.
Rachmayanti, S., and A. Zulkaida. “Penerimaan Diri Orangtua terhadap Anak Autisme dan Peranannya dalam Terapi Autisme.” Jurnal Ilmiah Psikologi Gunadarma 1, No. 1 (2007): 97258.
Siyoto, Sandu. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Yulia Anggraini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.